Skip to main content

Mine Rescue dan OBA




a)            Mine Rescue
Menangani kecelakaan yang terjadi dalam kegiatan pertambangan sangat penting, sebelum para medis datang. Penyelamatan pertama bisa langsung dilakukan ditempat lokasi kejadian. Berikut cara penolongan pengangkutan pertama yang dapat dilakukan :


1.            Mengangkut sendiri
Cara menarik dari belakang, Bermanfaat saat menjauhkan korban yang pingsan dari tempat berbahaya untuk sementara, langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut:
·         Menaikan sebelah kaki korban diatas kaki yang satunya
·         Memasukan kedua tangan dibawah pundak dari bagian atas lalu angkat badan korban
·         Memasukan tangan dari bawah kedua ketiak, dada korban didekap

·         Menarik hingga bagian pantat korban terangkat dari lantai.  

a.            Mendorong korban yang tertidur
·         Menterlentangkan sejajar dengan korban lalu angkat tangan korban yang terdekat keatas
·         Memasukkan kaki sipenolong ke bawah kaki bagia luar korban lalupegang pergelangan tangan luar.
·         Membalikkan arah bertelungkup sambil menarik pergelangan tangan korban
·         Menarik kedua lutut korban
·         Kedua tangan menahan, kemudian berlutut
·         Satu persatu kaki dinaikkan
·         Kedua tangan korban disilangkan, berdiri sambil menekandari bawah
·         Kedua lutut ditarik dan didekap lalu pergelangan tangan dipegang
·         Jika lokasi sudah aman, langkah awan untuk menurunkan korban adalah dengan cara, si penolong berlutut dan kemudian kedua tangan ditempelkan
·         Terlungkup, putar tangan bagian yang diturunkan kebagian kepala belakang korban
·         Pegang pergelangan tangan korban dengan tangan sisi berlawanan, sambil menahan menghadap atas
b.            Menolong dengan merangkak
Menolong degan posisi merangkak ini dilakukan saat menolong dalam posisi rendah Caranya yaitu:
·         Ikat dengan kuat pergelangan tangan korban
·         Sipenolong masukkan kepalanya ke antara lengan korban, kemudian menariknya


a.            Menggendong dengan pinggang
Dilakukan apabila korban tidak bisa berjalan dan saat harus memindahkan orang yang sakit ke atas tempat ttidur dengan cepat
·         Satu bagian engan ditaruh diatas pundak, kemudian putar tangan yang lain ke pinggang, dalam keadaaan korban ditarik masukkan pinggang kedepan korban
·         Geser tangan yang ada di pinggang korban ke dagu dan tahan kepala, lalu putar tangan yang memegang pergelangan tangan kebelakang lutut, lalu naikkan korban keatas pinggang sendiri.
·         Angkat sambil menahan bagian kepala
·         Cara mnurunkannya, sipenolong menurunkan kaki sisi bagian kepala korban kedepan kaki dari sisi korban , lalu membuka kaki depan belakang
·         Sambil menggoyangkan lengan korban yang terurai depan belakang, saat kedepan langsung berlutut dan letakkan tangan korban dilantai.
·         Selanjutnya kaki yang satunya berlutut duduk
·         Lepaskan tangan yang mendekap lutut lalu menghadap setengah kebelakang, peluk leher korban dari depan. Pegang dengan tangan satunya , setelah itu korban ditidurkan menghadap keatas dengan hati-hati.
1.            Mengangkut korban berdua
a.            Mengangkut di depan, belakang korban
·         Tidak bisa digunakan apabila korban luka dibagian kepala dan patah tulang
·         Lengan diangkat dari kedua sisi lalu badan bagian atas diangkat satu orang berputar kepunggung korban, dan masukkan tangan kebawah ketiak dan pegang tangan korban, sedangkan satu orang lagi menumpukkan dan memegang kaki korban.
·         Lalu angkat dari dari bagian sebelah atas.
·         Cara mengangkut dengan saling memegang tangan
·         Digunakan untuk mengangkut koran yang masih bisa memegang dua leher penolong dan bukan korban cedera berat.
·         Tangan yang satu menahan punggung korban, tangan yang satunya dimasukkan dibelakang lutut penderita, korban diangkat dengan saling memegang pergelangan tangan.
2.            Cara mengangkut korban bertiga atau lebih
·         Dua orang di satu sisi dan satu orang disisi berlawanan berdiri mendekan ke korban
·         Ketika penolong berlutut saling memasukkan masing-masing tangan kebawah badan korban dengan saling berkoordinasi antara tiga penolong naikkan korban ke lutut, saling memegang pergelangan tangan

·         Berdiri mengangkat korban dengan saling memberi aba-aba
·         Maju kearah kaki korban dengan saling memberi aba-aba. Untuk menurunkan korban dilakukan dengan urutan kebalikannya
1.            Pengangkutan dengan tandu
·         Tiga orang berjejer disebelah korban, satu orang disisi berlawanan
·         Naikkan korban diatas lutut tiga orang
·         Satu orang mengambil tandu, setelah itu korban diturunkan ketandu oleh empat orang
·         Ambil posisi saling berhadapan, masing-masing siap untuk mengangkat
2.            Pembuatan tandu
Tandu menggunakan batang bambu, atau batang kayu dengan selimut
·         Letakkan bambu ditengah-tengah selimut
·         Tumpukkan selimut, sehingga posisi kayu berada ditengah-tengah selimut
·         Sesuaikan dengan lebar bahu korban, letakkan bambu yang ke dua
·         Lipat lagi selimut, seperti langkah yang sebelumnya
Sekiranya korban sudah berada ditempat yang aman, tetapi korban dalam keadaan tidak sadar maka, hal yang harus dilakukan adalah memberi pijatan jantung terhadap korban sebanya 30 kali, dan memberi nafas buatan sebanyak 2 kali. Berikut prosedur yang dapat dilakukan :
·         Letakkan korban di permukaan yang keras, dengan posisi korban telentang
·         Penolong berada disebelah korban dan posisi lutut dekan dada korban
·         Penolong meletakkan telapak tangan diatas tulang dada
·         Letakkan tangan sebelah satunya diatas tangan korban
·         Luruskan kedua siku dan tekan dengan badan dengan ssecara tegak lurus kearah kolom tulang belakang
·         Pemijatan jantung dilakukan dengan kecepatan 100 kali permenit

Jika pemijatan sudah dilakukan sebnayak 30 kali, maka penolong harus memberikan nafas buatan sebanyak 2 kali. Posisi kepala korban harus tenggakkan keatas, guna untuk melancarkan saluran udara, kemudian tiupkan nafas perlahan-lahan selama 2 detik, tiupkan hingga dada mengembang sedikit. Lakuakan pemijatan jantung dan pemberian nafas buatan ini sampai korban sadar, atau setidaknya sampai datangnya pertolongan medis.
 
Jika korban mengalami luka, maka penolong harus menutup luka korban tersebut, dengan menggunakan perban. Kalau perban tidak ada maka menggunakan kain, biasanya kain yang digunakan berbentuk segitiga. Cara melipat kain harus benar agar kain terikat kencang.
a)            OBA (Oxigen Breathing Apparathus)
Oxigen Breathing Apparathus (OBA) merupakan suatu sistem alat yang digunakan untuk membantu pernapasan pada satu keadaan yang kekurangan oksigen seperti di trowongan tambang bawah tanah. OBA  800 type 2 yang berkapasitas 2,1 L dengan bantuan Ca(OH)2 alat ini menggunakan siklus tertutup dan disirkulasi lagi. Alat ini terdiri dari kantung pernapasan yang berfungsi sebagai peyimpan udara dengan tekanan 3 Mpa, tabung pembersih udara yang didalamnya terdapat Ca(OH)2  yang bekerja layakanya paru-paru , tabung es sebagai penstabil suhu udara, tabung oksigen sebagai penyimpan oksigen dan masker yang berfungsi sebagai saluran pernapasan ke pemakai .
Prosedur pemakaian Oxigen Breathing Apparathus adalah sebagai berikut :
1.         Memasang kantung pernapasan
2.         Memasang spring tekanan tekanan positif
3.         Memeriksa dan pasang tabung pembersih
4.         Memeriksa katub hisap dan katub buang
5.         Memasang selang pernapasan
6.         Memeriksa dan pasang tabung oksigen
7.         Membuka katup suplai oksigen
8.         Menyebutkan nilai tekanan oksigen
9.         Menekan katub bypas
10.       Memeriksa kantung pernapasan
11.       Memeriksa katub buang otomatis
12.       Menutup katub suplai oksigen
13.       Chek alaram 3 mpa
14.       Memuka katub oksigen
15.       Memasang tutup pengamanan
16.       Membalikkan OBA dan periksa tabung es
17.       Mengisi tabung es dengan es batu
18.       Memasang ikat dada dan ikat pinggang
19.       Memakai masker
20.       Memeriksa kerapatan masker.
21.       Menyambungkan masker.

 
 

Comments

Popular posts from this blog

Prosedur Pengoperasian Alat-alat Mekanis

Dalam mengoperasikan alat-alat mekanis/berat pada aktivitas penambangan, baik saat mulai melakukan pembersihan, pengupasan tanah penutup, melakukan aktivitas penam-bangan bahan galian maupun material lainnya, pemuatan, pengangkutan dan sampai pada penimbunan dan bahkan melakukan pemadatan untuk materail-material tertentu. Maka dalam pengoperasiannya harus melalui prosedur-prosedur yang telah ditetapkan, baik oleh perusahaan yang membuat alat-alat maupun oleh perusahaan-perusahaan sebagai pengguna alat-alat mekanis tersebut.   A.    Sebelum Pengoperasian Alat Mekanis/Berat Sebelum operator alat-alat mekanis/berat mengoperasikan kendaraannya sesuai dengan jenis dan fungsi alatnya, perlu diupayakan peningkatan pengetahuan dan kemampuan operator, yaitu dengan jalan : 1)       Operator diberikan kursus atau pelatihan tentang hal-hal yang perlu dilakukan sebelum operasi, sedang operasi dan setelah operasi yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 2)       Mengadakan koordin

VENTILASI TAMBANG

VENTILASI TAMBANG I.              PENDAHULUAN II.           PENGENDALIAN KUALITAS (QUALITY CONTROL) ·          GAS – GAS DALAM TAMBANG ·          DEBU DALAM TAMBANG ·          PANAS – KELEMBABAN III.        PENGENDALIAN KUANTITAS (QUANTITY CONTROL) IV.        PSIKROMETRI V.           JARINGAN VENTILASI VI.        SARANA VENTILASI VII.     VENTILASI ALAMI DUA MASALAH POKOK DALAM TEKNOLOGI PENAMBANGAN BAWAH TANAH : ·                SEGI MEKANIKA BATUAN APAKAH SISTEM TAMBANG BAWAH TANAH YANG AKAN DITERAPKAN DAPAT DITUNJANG OLEH SISTEM PENYANGGAAN TERHADAP BUKAAN-BUKAAN DI DALAM TAMBANG. APAKAH MASIH MENGUNTUNGKAN UNTUK DILAKUKAN PENAMBANGAN DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PENYANGGAAN YANG DIPERLUKAN ·                SEGI VENTILASI TAMBANG APAKAH KE DALAM TAMBANG YANG AKAN DIHADAPI MASIH DIMUNGKINKAN UNTUK MELAKUKAN PENGATURAN UDARA AGAR PENAMBANGAN DAPAT DILAKSANAKAN DENGAN SUASANA KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA YANG NYAMAN FUNGSI VENT

TUTORIAL ANALISIS GEOTEKNIK (SOFTWARE SLIDE)

TUTORIAL ANALISIS GEOTEKNIK     Untuk membuat analisis geoteknik ini, diperlukan penampang bor yang bertujuan untuk pembuatan bench. 1.       Desain Geometri Bench           Dalam tutorial ini penampang bor diambil dari minescape. Langkah awal yang harus dilakukan yaitu: Export file penampang bor ke DXF Minescape Explorer → Pilih Design Files → Section → Pilih Layer penampang bor → pilih export → DXF → Output, ketik nama file yang diinginkan untuk hasil export → pilih autocad version sesuai kebutuhan → klik OK Setelah di export, buka file yang telah di export di AutoCAD  Buat Bench sesuai dengan kemiringan lapisan batubara yang ada di penampang bor.   Buat layer untuk layer Material dan External Setelah itu gambarkan bentuk bench dengan menggunakan tools LINE  Apabila ingin membuat garis miring, tekan tab → ketik sudut → tekan tab untuk mengunci sudut yang sudah dibuat.  Apabila ada garis yang kelebihan, dipotong dengan menggu