Dalam
mengoperasikan alat-alat mekanis/berat pada aktivitas penambangan, baik saat
mulai melakukan pembersihan, pengupasan tanah penutup, melakukan aktivitas
penam-bangan bahan galian maupun material lainnya, pemuatan, pengangkutan dan
sampai pada penimbunan dan bahkan melakukan pemadatan untuk materail-material
tertentu. Maka dalam pengoperasiannya harus melalui prosedur-prosedur yang
telah ditetapkan, baik oleh perusahaan yang membuat alat-alat maupun oleh
perusahaan-perusahaan sebagai pengguna alat-alat mekanis tersebut.
A.
Sebelum Pengoperasian Alat Mekanis/Berat
Sebelum operator alat-alat mekanis/berat mengoperasikan kendaraannya
sesuai dengan jenis dan fungsi alatnya, perlu diupayakan peningkatan
pengetahuan dan kemampuan operator, yaitu dengan jalan :
1) Operator diberikan kursus
atau pelatihan tentang hal-hal yang perlu dilakukan sebelum operasi, sedang
operasi dan setelah operasi yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2) Mengadakan koordinasi
kerja antar unit kerja terkait, terutama mengenai alat-alat mekanis/berat yang
tidak memenuhi standar atau tidak laik operasi setelah dicek/ diperiksa oleh
operatornya.
3) Mendatangkan
instruktur/konsultan alat-alat mekanis/berat bersangkutan guna membimbing dan
mengarahkan operator serta melakukan uji coba pengoperasian alat mekanis/berat
tersebut.
4) Setelah dilakukan uji
coba pengoperasian, kemudian dilakukan evaluasi oleh pihak perusahaan dan
instruktur alat mekanis/berat guna menentukan apakah alat tersebut layak atau
tidak untuk dioperasikan atau masih perlu adanya perbaikan dan penyempurnaan.
5) Begitu pula halnya dengan
operatornya, apakah sudah atau belum bisa diberikan izin untuk mengoperasikan
alat dibawah tanggung jawabnya. Kalau belum, perlu adanya pembimbingan dan pengarahan
ulang.
B.
Pelaksanaan Pengoperasian Alat Mekanis/Berat
Setelah dilakukan kursus atau pelatihan, evaluasi dan uji coba dan
semuanya memenuhi syarat sesuai dengan ketentuan yang berlaku, maka operator
sudah diizinkan untuk dapat mengoperasikan alat mekanis/berat yang menjadi
tanggung jawabnya.
1)
Sebelum Pelaksanaan
Pengoperasian Alat Mekanis/Berat
Tugas pertama operator pada awal shift adalah untuk melakukan
pemeriksaan awal pada beberapa titik pengamatan untuk mengetahui kesiapan alat
yang akan dioperasikan. Bila ditemukan ada hal-hal yang tidak normal, maka
operator harus melaporkan dan menyerahkan alatnya kepada Bagian Mekanik atau
Bagian Pemeliharaan untuk diperbaiki.
Setelah semuanya memenuhi standar SOP, kemudian operator
menghidupkan mesin alat mekanis/beratnya. Setelah mesin hidup, maka operator
melakukan pemanasan mesin dan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a.
Panaskan mesin dengan cara membiarkan mesin pada putaran
rendah, selama ± 5 menit.
b.
Periksa lampu-lampu atau meter-meter petunjuk, yang semuanya
harus bekerja normal.
c.
Periksa kembali oli mesin, transmisi, main clutch, hydraulic
yang dapat dilihat pada tongkat/gelas pengukur, dengan pengukur dengan standar
keadaan normal adalah antara H dan L.
d.
Perhatikan bunyi-bunyi yang aneh (lain dari biasanya) pada
mesin atau trans-misi dan pada bagian-bagian yang berputar lainnya.
e.
Periksa indikator udara masuk mesin (dust indicator), kalau berwarna merah berarti saringan udara kotor.
f.
Periksa asap mesin (hitam/biru/kelabu), yang normal berwarna
kelabu.
g.
Periksa dan test bekerjanya Hydralic System.
h.
Periksa dan test bekerjanya Steering.
i.
Periksa dan test bekerjanya rem.
j.
Periksa dan test bekerjanya gigi transmisi.
k.
Amati bila ada kebocoran-kebocoran angin, minyak, rem, seal,
cylinder dan pipa-pipa hidraulik.
l.
Bersihkan kaca depan dan test berfungsinya klakson.
Jika
operator telah yakin semuanya berjalan normal maka mesin siap untuk dijalankan,
operator siap untuk menggerakkan unit alat mekanis/berat yang menjadi tanggung
jawabnya, tetapi bila terdapat kelainan maka unit alat mekanis/berat tersebut
harus diperbaiki terlebih dahulu oleh mekanik.
2)
Pengoperasian Alat Mekanis/Berat
Setelah
alat mekanis/berat dibawah tanggung jawab operator yang ber-sangkutan diperiksa
pada awal shift dan didapatkan semua memenuhi standar operasi, maka secara umum
(untuk semua alat-alat mekanis/berat) setiap operator untuk menjalankan alat
beratnya harus melakukan hal-hal sebagai berikut :
a.
Periksa sekitar daerah/lokasi kerja, terutama terhadap kemungkinan
adanya orang atau alat mekanis/berat lainnya dan bunyikan klakson sebagai tanda
alat akan bergerak.
b.
Tekan pedal rem, lepaskan rem parkir (emergency brake).
c.
Naikkan blade/bucket/boom/arm (khusus untuk Bulldozer, Dozer
Shovel dan Excavator).
d.
Injak pedal kopling, masukkan persenelling ke gigi pertama,
lepas rem biasa, tekan gas dan lepaskan pedal kopling sesuai dengan putaran
mesin sampai alat berjalan (jangan dibiasakan menginjak setengah kopling pada
waktu alat sedang berjalan normal).
e.
Jangan injak ceceran/bongkahan batu dan hindari lobang-lobang
di jalan baru yang belum padat (khusus untuk Dump Truck).
f.
Selalu mengecek
indikator (gauge) dan meter-meter
lainnya.
C.
Selesai Pengoperasian Alat Mekanis/Berat
Setelah alat-alat mekanis/berat beroperasi, maka setiap akhir shift para
operator diharuskan melakukan hal-hal sebagai berikut :
1) Alat mekanis/berat agar
diparkir pada tempat yang aman dan rata/datar.
2) Letakkan dengan aman attachement (blade, bucket, boom, arm,
vessel).
3) Pasang rem parkir (emergency brake).
4) Dinginkanlah mesin dengan
cara membiarkan mesin pada putaran rendah (low
idle) selama ± 5 menit.
5) Kunci kontak pada posisi
OFF (cummins engine) dan tarik cut off fuel.
6) Letakkanlah tongkat pengontrol bahan bakar
pada posisi mesin mati, putar kunci kontak pada posisi OFF bagi mesin yang
gasnya memakai tongkat atau kabel kontrol.
7) Hindari tindakan
mematikan mesin secara mendadak tanpa low
idle terlebih dahulu, kecuali dalam keadaan darurut jangan menaikkan
putaran tiba-tiba waktu akan mematikan mesin.
8) Periksa kembali semua
sistem pengaman dan pastikanlah telah dalam keadaan aman, cabut kunci kontak
dan serahkan kepada pengawas sebagai tanda berakhirnya tugas operator dalam
suatu waktu yang telah ditentukan.
D.
Pengoperasian Khusus Untuk Dump Truck
Dump Truck (Truk) umumnya
digunakan untuk mengangkut hasil penambangan berupa bahan galian dan material-material lainnya
pada aktivitas Tambang Terbuka. Adapun tugas-tugas Truk dalam melayani
aktivitas penambangan adalah pengisian (loading),
pengangkutan (hauling) dan penumpahan
(dumping).
1)
Pengisian (Loading)
Pada waktu memasuki daerah
pengisian (loading), operator Truk harus
memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a. Kemungkinan adanya orang atau kendaraan lain di tempat
itu, untuk mengetahui kemungkinan dia akan bergerak.
b. Ambillah jalur yang sama (satu line) dengan Truk yang
ada di depan, dengan jarak minimal 10 meter, berhentikan Truk untuk menunggu
giliran dan pasang “emergency brake”.
c. Bila Truk di depan bergerak maju, majulah dan berhenti
pada posisi yang sama, kemudian pasang “emergency
brake” kembali.
d. Pada saat Truk sudah berada pada posisi terdepan,
operator Loader memberi tanda bahwa Truk dapat mengambil posisi untuk dimuati,
maka maju untuk mengambil posisi mundur, ikuti jejak yang benar yang sudah
dilakukan Truk sebelumnya dan berhenti, masukkan gigi mundur (reserve) dan bergerak perlahan ke “Loading Spot” dan berhentilah.
e. Pindahkan gigi mundur ke netral dan pasang “emergency brake”.
f. Periksa tongkat dump (hoist lever) yang seharusnya pada posisi “float”.
g. Jangan keluar kabin selama pengisian berlangsung, kaca
pintu ditutup agar terhindar dari debu dan lemparan batu.
h. Jika pemuatan sudah selesai dan operator Loader telah
memberi tanda bahwa pengisian sudah selesai, waspadalah kemungkinan adanya
orang atau kendaraan lain sebelum bergerak maju.
2)
Pengangkutan (Hauling)
a. Pelajarilah lokasi kerja tambang pada saat akan
bertugas.
b. Jangan melanggar rambu-rambu atau petunjuk dan ikuti
aturan atau cara mengemudikan yang benar, selalu waspada ketika membawa Truk.
c. Jaga selalu jarak yang aman dengan kendaraan lain di
depan, ikuti aturan yang biasanya sudah ditentukan oleh pihak perusahaan,
semakin cepat kendaraan semakin jauh jarak antara yang diperlukan dengan
kendaraan lain di depannya.
d. Untuk memperlambat kecepatan atau menghentikan gerak Truk,
operator harus menggunakan “retarder” (exhaust brake/ engine brake)
dan rem pada roda (service brake),
dengan petunjuk sebagai berikut :
·
“Retarder” (kekuatan perlambat) adalah sistem brake untuk mengontrol kecepatan
kendaraan (pedal atau posisi ON), terutama pada saat jalan turun atau akan
masuk/mendekati jalan turun gas harus dilepas sebelum menginjak pedal atau
meng-ON-kan “retarder”.
·
Jumlah “retarder”
harus sesuai dengan beberapa banyak operator menekan pedal dari “retarder”
ini yang pakai switch setiap posisi ON “retarder” bekerja.
·
“Retarder” dapat dipergunakan pada semua posisi gigi persenelling.
·
Mengurangi
kecepatan kendaraan pada kecepatan tinggi pakailah “retarder” (khusus untuk
Dump Truck Wabco yang efektif bekerja pada rpm engine 1600 ke atas dan sangat
aman dipakai pada kondisi jalan menurun).
·
Rem roda (service brake) digunakan bila truk
bergerak dengan kecepatan rendah atau bila hendak menghentikan kendaraan (5
km/jam).
·
Waktu menggunakan
rem roda (service brake), pedal harus
ditekan/diinjak dengan konstan (ditahan) jangan dikocok sebab bisa menurunkan tekanan
angin.
·
Jangan
sekali-kali menggunakan rem roda (service
brake) pada kecepatan tinggi, kecuali dalam keadaan darurat (emergency).
·
Selama
mengemudikan Truk perhatikan kemungkinan adanya kejanggalan/ ketidak normalan
seperti getaran pada stir atau suara-suara asing lainnya.
3)
Penumpahan (Dumping)
a. Jalankan Truk perlahan-lahan saat memasuki daerah
penumpahan (dumping area) dan
waspadalah terhadap orang atau alat lain yang ada di lokasi tersebut.
b. Untuk mengambil ancang-ancang mundur, gerakkan Truk memutar
ke arah kanan.
c. Mundurkanlah Truk secara perlahan dan pada saat roda
menyentuh tumpukan penahan (beam),
segera tekan pedal rem. “Beam” adalah batas aman untuk berhenti
bukan berfungsi untuk menghentikan Truk.
d. Pasanglah “emergency
brake”, kembalikan persenelling
ke gigi netral dan lepaskan pedal rem.
e. Tarik “lever
dumping” hingga posisi hoist
terangkat (raise), lalu tekan gas.
Pada saat baru membuang/menumpahkan muatan akan terasa sedikit sentakan, bila
sentakan terasa agak kuat kurangi sedikit gas dan atur gas sehingga posisi bak
setegak mungkin untuk menumpahkan semua muatan. Lepaskan “dump lever”, otomatis “lever”
akan ke posisi menahan (hoist).
f. Bila semua muatan sudah tertumpah, “dump lever” tekan ke bawah dan tahan. Pada saat bak turun, akan kembali
sedikit sentakan dan lepas “dump
lever” kemudian bak akan turun.
g. Setelah bak kembali duduk pada tempatnya, tekan/injak
rem roda (service brake), masukkan
gigi maju dan lepaskan “emergency
brake”.
h. Perhatikanlah daerah di sekitar yang akan dilalui
setelah menumpah muatan agar cukup aman dari kendaraan lain atau orang untuk
menghindari bahaya.
i.
Lepaskan rem roda (service brake) kemudian gas dan tinggalkan daerah penumpahan (dump area).
j.
Jangan menjalankan Truk apabila bak atau
vesselnya masih terangkat.
Baca Juga Tentang Pemindahan Tanah Mekanis
sangat membantu
ReplyDeleteapa seetiap mobil dump truck sistemoprasinya beda gan
ReplyDeletekurang detail berapa rmp yang di butuhkan untuk dumping mengangkat beban .... memang bisa di kira2 tpi akan fatal jika rpm ny kurang bisa jebol lama2
ReplyDeletemin izin minta ilmu nya dri materi ini, makasih..
ReplyDeleteThx materix gan.gmn kl ulas jg tentang lhd gan. Thx.
ReplyDeletemenjual berbagai macam jenis chemical untuk cooling tower,chiller,evapko,boiler,wwtp ,stp,defoamer anti busa,nutrisi ,oli industri,hydrolik,dozer dll
ReplyDeleteuntuk info lebih lanjut tentang produk ini bisa menghubungi saya di eamil:tommy.transcal@gmail.com
WA:081310849918
terima kasih
Tips Bermain Fan Tan Online Casino Yuk Gabung Disini aja.. Penuh Dengan Kejutan Bonus Berlimpah Setiap Hari!!!
ReplyDelete