Skip to main content

Pengeboran



2.1       Pengeboran
Di dalam suatu industri pertambangan, kegiatan pemboran adalah suatu aktivitas vital baik dalam pengambilan sample maupun pemboran produksi. Tujuan dari kegiatan pemboran ini ada bermacam-macam , pemboran tidak saja dilakukan dalam industri pertambangan tetapi juga untuk bidang-bidang lain sehingga secara keseluruhan kegitan pemboran bertujuan sebagai berikut:
  • Eksplorasi mineral dan batubara
  • Ekplorasi dan produksi air tanah
  • Eksplorasi dan produksi gas
  • Eksplorasi dan produksi minyak
  • Peledakan
  • Geoteknik
  • Ventilasi tambang
  • Penirisan tambang
  • Keperluan perhitungan cadangan
  • Perolehan data geologi
  • Pengontrolan tambang dan
·         Serta pembuatan lubang pipa air untuk PDAM dan kabel listrik untuk PLN, dll

2.2       Peralatan Pemboran
Beberapa komponen atau peralatan pemboran yang diperlukan untuk kegiatan pemboran diantaranya adalah sebagai berikut:
  1. Mesin Bor
  2. Pompa atau Kompresor
  3. Stang Bor
  4. Pipa Casing
  5. Mata Bor
  6. Dan Perlengkapan lainya

1.         MESIN BOR
Beberapa hal penting yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan dalam pemilihan mesin bor yang digunakan, diantaranya meliputi:
       Tipe/ model mesin bor
       Diameter lubang
       Sliding stroke
       Berat mesin bor
       Power unit
       Kemampuan rotasi/ tumbuk per satuan waktu
       Hoisting capacity (kapasitas)

Didalam pemboran ada beberapa jenis mesin bor diantaranya adalah sebagai
berikut
       Mesin Bor Tumbuk
Mesin bor tumbuk yang biasanya disebut cable tool atau spudder rig yang diopersikan dengan cara mengangkat dan menjatuhkan alat bor berat secara berulang- berulang ke dalam lubang bor.
Mata bor akan memecahkan batuan terkosolidasi menjadi kepingan kecil,atau akan melepaskan butiran – butiran pada lapisan.Kepingan atau hancuran tersebut merupakan campuran lumpur dan fragmen batuan pada bagian dasar lubang, jika di dalam lubang tidak dijumpai air, perlu ditambahkan air guna membentuk fragmen batuan (slurry).Pertambahan volume slurry sejalan dengan kemajuan pemboran yang pada jumlah terentu akan mengurangi daya tumbuk bor.
Bila kecepatan laju pemboran sudah menjadi sangat menjadi sangat lambat, slurry diangkat ke permukaan dengan menggunakan timba (bailer) atau sand pump. Beberapa factor yang mempengaruhi kecepatan laju pemboran (penetrasi) dalam pemboran tumbuk diantaranya adalah:
• Kekerasan lapisan batuan
• Diameter kedalam lubang bor
• Jenis mata bor
• Kecepatan dan jarak tumbuk
• Beban pada alat bor
Kelebihannya:
• Ekonomis: - Harga lebih murah sehingga depresiasi lebih kecil
                   - Biaya transportasi lebih murah
                   - Biaya operasi dan pemeliharaannya lebih rendah
                   - Penyiapan rig untuk pemboran lebih cepat
• Menghasilkaaan contoh pemboraan yang lebih baik
• Tanpa sistem sirkulasi.
• Lebih mempermudah pengenalan lokasi akifer
• Kemungkinan kontaminasi karena pemboran relative lebih kecil
Kekurangannya:
• Kecepatan laju pemboran rendah
• Sering terjadi sling putus
• Tidak bisa mendapatkan core
• Tidak memiliki saran pengontrol kestabilan lubang bor
• Terbatasnyaa personil yang berpengalaman
• Pada formasi yang mengalami swelling clay akan menghadapi banyak
hambatan

        Mesin Bor Putar
Mesin bor putar merupakan jenis mesin bor yang mempuyai mekanisme yang paling sederhana, untuk memecahkan batuan menjadi kepingan kecil, mata bor hanya mengandalkan putaran mesin dan beban rangkaian stang bor. Jika pemboran dilakukan pada formasi batuan yang cukup keras, maka rangkain stang bor dapat ditambah dengan stang pemberat. Kepingan batuan yang hancur oleh gerusan mata bor akan terangkat ke permukaan karena dorongan fluida. Contoh yang populer dari jenis ini adalah meja putar dan elektro motor.Pada jenis meja putar, putaran vertical yang dihasilkan oleh mesin penggerak dirubah menjadi putaran horizontal oleh sebuah meja bulat yang ada pada bagian bawahnya terdapat alur – alur yang berpola konsentris, sedangkan pada elektro motor, energi mekanik yang digunakan untuk memutar rangkaian stang bor berasal dari generator listrik yang dihubungkan pada sebuah elektro motor.

Komponen – komponen utama dari mesin bor putar adalah:
     • Swivel
• Kelly bar
• Stabilizer
• Mata bor
• Stang bor
• Stang pemberat

2.         POMPA ATAU KOMPRESOR
Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan pada pompa diantaranya adalah:
a. Tipe acting piston
b. Diameter piston
c. Power
d. Dimensi
e. Berat
f. Volume/ pressure
g. Working pressure
Adapun hal – hal yang penting diperhatikan pada kompresor adalah:
a. Tekanan udara yang dihasilkan
b. Volume udara yang dihasilkan per satuan waktu

Pada tahap pemboran lumpur dan kompresor berfungsi sebagai sumber tenaga untuk mensirkulasikan fluida bor. Jika fluida bor yang digunakan adalah lumpur, maka sebagai sumber tenaga adalah pompa lumpur, dan jika fluida bor yang digunakan adalah udara maka sumber tenaganya adalah kompresor.
3.         STANG BOR
Stang bor merupakan pipa yang terbuat dari baja, dimana bagian pipa ujung – ujungnya terdapat ulir, dimana fungsinya sebagai penghubung antara dua buah stang bor.Dalam kegiatan pemboran, stang bor berfungsi sebagai:
1. Menstranmisikan putaran, tekanan, dan tumbuka yang dihasilkan oleh mesin
bor menuju mata bor.
2. jalan keluar – masuknya fluida bor
Panjang stang bor yang umum digunakan dalam operasi pemboran adalah 10 ft (3m) dan 30 ft (9m), tetapi hal ini bisa berubah tergantung dengan tujuan dan efisiensi pemboran.
Kriteria yang harus diperhatiakan dalam pemilihan ukuran, meliputi:
a. Tujuan pemboran
b. Kedalaman pemboran
c. Kekerasan batuan
d. Metode sirkulasi fluida
e. Diameter lubang bor

2.3       Circulating Drill
            Sirkulasi pemboran pada drilling sangat penting dan sangat menentukan keberhasilan dalam pemboran. Dengan di adakannya perhitungan dan pengontrolan lumpur pada sirkulasi maka dapat di ketahui perubahan yang terjadi dalam proses pemboran, yang memungkinkan terjadinya kehilangan tekanan maupun kelebihan tekenan. Lubang dipermukaan dan bagian tekanan normal dan lubang intermediate biasanya dibor dengan menggunakan berat lumpur minimum dan dengan viskositas yang paling rendah, sehingga masih mampu membersihkan lubang bor dengan baik. Sistim lumpur ini biasanya desalted water gel system dengan penambahan bahan kimia (lignit) untuk dispersinya. Berat lumpur mencapai 9.5 ppg (SG. 1.14)  pada lubang intermediate atau sesuai dengan kondisi lapangan, persiapan yang dilakukan sebaiknya untuk memecahkan lumpur menjadi suatu lightly treated system yang stabil yang mampu untuk menambah berat tanpa menghasilkan sifat fluida abnormal. Viscositas lumpur minyak sangat sensitif terhadap kandungan padatan dan oleh sebab itu densitas sirkulasi (equivalent circulating density) dapat menjadi permasalahan yang sering timbul dalam deep high mud weight drilling.
Sedangkan tujuan sirkulasi lumpur adalah sebagai penyediaan tekanan minimum yang diperlukan untuk me­mulai sirkulasi lumpur dengan memberikan tekanan secara bertahap, memberikan gaya geser pertama untuk memecahkan gel strength lumpur setelah trip, dan strategi untuk mengatur pemompaan awal pada peralatan sirku­lasi untuk memenuhi kondisi yang diinginkan.

Comments

Popular posts from this blog

Prosedur Pengoperasian Alat-alat Mekanis

Dalam mengoperasikan alat-alat mekanis/berat pada aktivitas penambangan, baik saat mulai melakukan pembersihan, pengupasan tanah penutup, melakukan aktivitas penam-bangan bahan galian maupun material lainnya, pemuatan, pengangkutan dan sampai pada penimbunan dan bahkan melakukan pemadatan untuk materail-material tertentu. Maka dalam pengoperasiannya harus melalui prosedur-prosedur yang telah ditetapkan, baik oleh perusahaan yang membuat alat-alat maupun oleh perusahaan-perusahaan sebagai pengguna alat-alat mekanis tersebut.   A.    Sebelum Pengoperasian Alat Mekanis/Berat Sebelum operator alat-alat mekanis/berat mengoperasikan kendaraannya sesuai dengan jenis dan fungsi alatnya, perlu diupayakan peningkatan pengetahuan dan kemampuan operator, yaitu dengan jalan : 1)       Operator diberikan kursus atau pelatihan tentang hal-hal yang perlu dilakukan sebelum operasi, sedang operasi dan setelah operasi yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 2)       Mengadakan koordin

VENTILASI TAMBANG

VENTILASI TAMBANG I.              PENDAHULUAN II.           PENGENDALIAN KUALITAS (QUALITY CONTROL) ·          GAS – GAS DALAM TAMBANG ·          DEBU DALAM TAMBANG ·          PANAS – KELEMBABAN III.        PENGENDALIAN KUANTITAS (QUANTITY CONTROL) IV.        PSIKROMETRI V.           JARINGAN VENTILASI VI.        SARANA VENTILASI VII.     VENTILASI ALAMI DUA MASALAH POKOK DALAM TEKNOLOGI PENAMBANGAN BAWAH TANAH : ·                SEGI MEKANIKA BATUAN APAKAH SISTEM TAMBANG BAWAH TANAH YANG AKAN DITERAPKAN DAPAT DITUNJANG OLEH SISTEM PENYANGGAAN TERHADAP BUKAAN-BUKAAN DI DALAM TAMBANG. APAKAH MASIH MENGUNTUNGKAN UNTUK DILAKUKAN PENAMBANGAN DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PENYANGGAAN YANG DIPERLUKAN ·                SEGI VENTILASI TAMBANG APAKAH KE DALAM TAMBANG YANG AKAN DIHADAPI MASIH DIMUNGKINKAN UNTUK MELAKUKAN PENGATURAN UDARA AGAR PENAMBANGAN DAPAT DILAKSANAKAN DENGAN SUASANA KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA YANG NYAMAN FUNGSI VENT

TUTORIAL ANALISIS GEOTEKNIK (SOFTWARE SLIDE)

TUTORIAL ANALISIS GEOTEKNIK     Untuk membuat analisis geoteknik ini, diperlukan penampang bor yang bertujuan untuk pembuatan bench. 1.       Desain Geometri Bench           Dalam tutorial ini penampang bor diambil dari minescape. Langkah awal yang harus dilakukan yaitu: Export file penampang bor ke DXF Minescape Explorer → Pilih Design Files → Section → Pilih Layer penampang bor → pilih export → DXF → Output, ketik nama file yang diinginkan untuk hasil export → pilih autocad version sesuai kebutuhan → klik OK Setelah di export, buka file yang telah di export di AutoCAD  Buat Bench sesuai dengan kemiringan lapisan batubara yang ada di penampang bor.   Buat layer untuk layer Material dan External Setelah itu gambarkan bentuk bench dengan menggunakan tools LINE  Apabila ingin membuat garis miring, tekan tab → ketik sudut → tekan tab untuk mengunci sudut yang sudah dibuat.  Apabila ada garis yang kelebihan, dipotong dengan menggu